Tas Siaga dan Persiapan Persalinan



Momen melahirkan bertemu dengan si kecil setelah 9 bulan menjadi momen yang ditunggu-tunggu, sebagai orang tua apalagi ibu harus mempersiapkan segalanya dengan baik. Persiapan persalinan harus dipersiapan jauh-jauh hari, agar menjelang due date (hari melahirkan) kita sudah tidak memikirkan yang lain selain fokus ke proses persalinannya saja. Aku nulis ini berdasarkan pengalaman lahiran Kiyo dulu, persiapannya dimulai ketika kehamilan menginjak 7 bulan. Apa aja sih persiapannya? So let's get start....

1. Tempat Bersalin

Menurut ane yang paling awal dipersiapkan itu justru bukan perlengkapan bayi, tapi tempat bersalinnya. Ini penting karna ketika melahirkan kita butuh tempat, fasilitas dan tenaga medis yang bener-bener kita sreg dan nyaman. Kenapa? Karna tempat bersalin yang nyaman dan penanganan medis yang tepat berpengaruh ke performa saat kita menghadapi kontraksi dan proses persalinan. Sejak awal hamil sudah memutuskan untuk melahirkan secara normal, untuk itu aku milih klinik bersalin/rumah sakit yang pro gentle birth  dan aksesnya mudah dan cukup dekat untuk ditempuh. Sejak usia  kehamilan7  bulan aku sudah mulai hunting cari info dan minta rekomendasi dari sana ini. Alhamdulillah nemu klinik bersalin yg sangat pro gentle birth dan petugas medisnya juga perempuan semua. Soal pemilihan tempat bersalin ini hubungannya dengan anggaran biaya yang harus dipersiapkan dan asuransi apa yang akan dipakai. Ketika sudah menetapkan tempat bersalin yang pilih selanjutnya kita mempersiapkan berkas-berkas administrasi yang dibutuhkan. Berkas basic yang biasa dibutuhkan fotocopy KTP, KK, Buku Nikah, BPJS (kalau ada).

2. Barang Bawaan Ibu 

Setelah sudah menetapkan tempat bersalin selanjutnya mempersiapkan barang bawaan ibu, 2 minggu sebelum HPL tas siaga ini sudah siap. Lebih cepat dipersiapkan jauh lebih baik sebulan sebelum HPL misalnya, jadi kalau tiba-tiba kontraksi langsung cuz tenteng. Untuk tas ibu dan adek bayi aku pisahin, jadi biar gampang nanti buat ngambil perlengkapannya mana yang punya ibu mana yang buat adek bayi. 

Daftar bawaan ibu antara lain: 

3 kemeja kancing depan (persiapan buat IMD)

1 baju terusan untuk pulang

2 jilbab instan (yang langsung slup)

2 kain jarik

2 sarung

2 nursing bra

4 CD

1 washlap

1 handuk

1 pak perlengkapan mandi

1 pak pembalut maternity 

Bedak, lippen, parfum (biar segeran dong yaa habis lahiran, uuuww~)

Tasbih

3. Barang Bawaan Dedek Bayi

Tidak semua klinik/rumah sakit bersalin mengcover semua kebutuhan bayi jadi lebih baik kita mempersiapkan sendiri segala sesuatunya untuk berjaga-jaga.

2 set baju lengan panjang & celana panjang

2 set baju lengan pendek & celana pendek

2 set topi, sarung tangan+kaki,

4 kain bedong

1 lusin popok kain (soalnya bayi sering pipis)

1 kain gendongan

1 selimut tipis

1 selimut tebal bertopi ( buat pulang)

1 bantal bayi

2 washlap bayi

1 perlak mini

1 handuk

Perlengkapan mandi (sabun, minyak telon, bedak)

4. Barang Bawaan Ayah


2 kaos

1 celana panjang

2 CD

1 sarung 

Handuk

Perlengkapan mandi

Perlengkapan gadget (powerbank, charger dll)

Dokumen penting (FC ktp, FC kartu2 jaminan, FC kk, sampe FC buku nikah pokoknya lengkappp)

5. Lain - lain

Tissue basah

Tissue kering

Minyak kayu putih

Minuman (aqua 1 liter 2, pocari 1, sari kacang hijau 3 kotak)

Cemilan ( roti-rotian, jajan pasar, biskuit malkis coklat)

Selama hamil memang harus diet gula karna tapi begitu mau melahirkan ku butuh asupan gula buat tenaga, jadilah dulu banyak ngemil yang manis dan minum sari kacang hijau buat lancar asi biar bisa langsung keluar. Kenapa gak beli aja Kur di jalan atau di kantin rumah sakit? Ku ga mau ngerepotin yang pada nungguin dan ku juga ga mau suami bolak balik keluar karna ku maunya ditungguin terus sama suami, dia gak boleh pergi-pergi. Hahahaha...

6. Riset dan Persiapan Mental

Proses persalinan merupakan proses yang lama apalagi pada kelahiran anak pertama, tapi ada juga yang gak pake lama. Dulu mamak kur berjuang selama 26 jam dari mulai kontraksi pertama sampai melahirkan. Proses tersebut membutuhkan tenaga dan mental yang baik, agar dapat dilalui dengan tenang, tidak ada rasa takut berlebihan dan tidak kelelahan. Riset dan persiapan mental dapat dimulai dari awal kehamilan, dengan mempunyai bekal pengetahuan dan mental yang benar kita bisa mengantisipasi hal-hal yang terjadi dalam proses persalinan tersebut. Riset bisa digali pada dokter/bidan yang akan menangani kita besok, baca di internet atau di instagram sudah banyak akun-akun yang membimbing para ibu untuk mempersiapkan proses kelahirannya, misal ada @bidankita, @bukaan.moment @ibupedia dll.

Persiapan mental berupa persiapan jasmani dan rohani. Jasmani persiapannya berupa kondisi tubuh yang prima. Ikhtiarnya bisa dengan ikut senam atau yoga hamil dimulai pada usia kehamilan 28 week. Latihan pernafasan agar besok kita tidak terlalu membuang-buang tenaga dengan panik dan berteriak-teriak itu diperlukan latihan pernapasan yang rutin. Latihan cara mengejan yang baik dan benar. Dulu mamak kur ternyata salah teknik waktu mengejan yang menyebabkan Kiyo sempat berhenti di jalan lahir, rasanya ga karuan, udah ngeden-ngeden kok ga ada hasil, sampai gonta ganti posisi ternyata salah dalam mengejannya. Nah soal teknik-teknik tersebut dapat dipelajari dalam kelas/seminar kehaamilan dan dalam senam hamil. Yok jangan mager ya boebooo kalau mau lahirannya lancar.

Yang kedua persiapan rohani, ini berupa doa dan ikhtiar kita kepada Allah SWT agar diberi kelancaran dan kemudahan dalam proses melahirkan. Mendekatkan diri dan berpasrah pada Allah SWT karna Dialah Sang Maha Pemberi Pertolongan. Perbanyak dzikir selepas sholat dan sewaktu menikmati gelombang cinta yang datang.

Kurang lebih begitu persiapan dan keribetan dalam menyambut sang buah hati. Semoga saat ini yang sedang mempersiapkan diri menghadapi persalinan diberi ketenangan, kelancaran, sehat dan normal semuanya. Amiiiinn... 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The "Makan Bener" Project

#Modyarhood: Ibu Perfect Itu Cuma Ada di Instagram

GTM (Gerakan Tutup Mulut) vs GMTW (Gerakan Mamak Tetap Waras)